Di tengah kesibukan pekerjaan dan tekanan hidup sehari-hari,
Anda mungkin merasa dapat mengendalikan stres. Namun, seringkali gejala stres
yang ada tersembunyi dan tidak memperlihatkan tanda-tanda. , mengalami salah satu atau lebih dari beberapa tanda ini hampir setiap
hari, kemungkinan besar Anda sedang stres.
1. Sakit kepala
Sakit kepala yang dialami secara tiba-tiba bisa memicu
migrain yang terkait dengan stres. Todd Schwedt, MD, Direktur Pusat Kesehatan
Universitas Washington menyarankan agar tetap mengatur waktu tidur dan jadwal
makan untuk meminimalkan pemicunya.
2. Siklus bulanan yang menyakitkan
Ketergantungan pada obat-obatan penghilang rasa sakit saat
menstruasi setiap bulan untuk menanggulangi kram sering diakibatkan stres.
Studi Harvard menemukan wanita yang meminum obat penghilang rasa sakit lebih
dari dua kali selama menstruasi kemungkinan sedang stres. Ketidakseimbangan
hormon merupakan penyebab stres akibat menurunnya aktivitas sistem saraf
simpatik.
3. Bagian mulut pegal
Rasa sakit di rahang dan gigi yang bergemerutuk yang
biasanya terjadi selama tidur bisa diperparah oleh stres. Matthew Messina DDS,
penasehat konsumen American Dental Association mengingatkan 70 persen orang
yang mengalami gigi gemerutuk selama tidur mengalami stres. Sebaiknya segera
konsultasikan pada dokter untuk menghentikannya.
4. Mimpi aneh
Mimpi yang dialami setiap malam biasanya bersifat positif
sehingga membuat Anda merasa segar pagi harinya. Rosalind Cartwright, PhD,
profesor psikologi di Rush University Medical Center mengungkap saat stres,
kita akan lebih sering terbangun dan mengalami mimpi aneh. Kebiasaan tidur yang
baik, sekitar 7-8 jam serta menghindari kafein dan alkohol membantu tidur lebih
nyenyak.
5. Pendarahan gusi
Menurut analisis ilmuwan Brasil, orang yang mengalami stres
berisiko memiliki penyakit periodontal. Peningkatan hormon stres kortisol
mengganggu kekebalan tubuh dan memungkinkan bakteri untuk menyerang gusi. Jika
bekerja selama berjam-jam, sikatlah gigi lebih sering. “Untuk melindungi mulut,
sebaiknya berolahraga dan tidur lebih banyak agar tingkat stres rendah,” kata
Preston Miller, DDS, mantan presiden American Academy of Periodonti.
6. Jerawat
Stress meningkatkan peradangan yang menimbulkan jerawat,
ungkap Gil Yosipovitch, MD, profesor dermatologi klinis di Universitas Wake
Forest. Untuk menghilangkan jerawat, gunakan losion asam salisilat untuk
membantu pengelupasan kulit atau benzoil peroksida yang membunuh bakteri. Bila
obat-obatan tersebut tidak manjur, hubungi dokter.
7. Ngemil kudapan manis
Hormon stres memicu wanita mengonsumsi makanan manis seperti
cokelat. Akibatnya, mulut terasa lebih manis. Peneliti Universitas Pennsylvania
menemukan, wanita pra-menopause lebih banyak mengonsumsi saat cokelat dan
makanan manis saat stres dibandingkan wanita yang memasuki masa menopause.
8. Gatal-gatal kulit dan alergi
Sebuah studi baru-baru ini Jepang terhadap 2.000 orang
menemukan bahwa mereka yang gatal-gatal kronis dua kali lipat mungkin terkena
stres daripada mereka yang tidak. Menurut ahli, perasaan cemas atau tegang
memperburuk kondisi kulit seperti dermatitis, eksim, dan psoriasis.
“Respon stres mengaktifkan serabut saraf dan menyebabkan
sensasi gatal,” kata Yosipovitch menjelaskan. Orang stres juga rentan mengalami
reaksi alergi yang lebih parah dibandingkan orang normal.
Sakit perut
Stres bisa juga menyebabkan sakit perut, sakit punggung dan
insomnia. Studi terhadap 1.653 orang menemukan orang dengan sedang stres
memililki risiko tiga kali lebih tinggi mengalami sakit perut dibandingkan
orang yang relaks.
Sepuluh Hal Yang Memicu Sakit Kepala
Sakit kepala sering tampak sederhana karena umumnya
merupakan gejala penyakit ringan. Sekitar 70 persen sakit kepala memang
disebabkan oleh ketegangan otot. Meski begitu, sakit kepala tak bisa
disepelekan, apalagi kalau sampai mengganggu pekerjaan. Apa saja pemicu sakit
kepala?
0 komentar:
Post a Comment