Translate

Tuesday, July 10, 2012

Pendidikan budi pekerti masuk kurikulum


Hampir setiap hari masyarakat bisa menyaksikan terjadinya tindakan  anarkhis diberbagai tempat di indonesia .Masa  terlibat rusuh setelah pertandingan sepakbola.Para pelajar saling tawur ,masyarakat antar –kampung saling serang ,warga antar –suku juga saling serbu,dan mahasiswa melkukan demo yang berujung tindakan anarkhis .Ini fenomena apa?Apakah karena tiadanya  lagi mata pelajaran Budi Pekerti di sekolah –sekolah yang menyebabkan hal itu.
Pembangunan  karakter bangsa dalam dunia  pendidikan  merupakan  amanat konstitusi  yaitu  UUD 1945 pasal 31  ayat 3 dan Kementrian Pendidikan Nasional (KEMENDIKNAS). UUD 1945 pasal 31  tentang pendidikan dan kebudayaan pada ayat 3 dengan tegas menyebutkan  bahwa pemerintah  mengusahakan dan menyelenggarakan  satu sistem pendidikan nasional ,yang meningkatkan  keimanan  dan ketakwaan ,serta  akhlak mulia dalam ranggka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kementrian Pendidikan nasional  bertugas untuk mempersiapkan  penerapan pelajaran budi pekerti di sekolah –sekolah .pendidikan budi pekerti sudah diterapkan pada tahun 2011 lalu .untuk sekarang ini pendidikan budi pekerti sudah diterapkan tetapi belum keseluruhan hanya sebagai sampingan ,pendidikan ini belum menjadi matapelajaran yang wajib atau khusus di tiap sekolah.

Mengapa di tahun 2012 ini masih banyak pelajar yang  melakukan tindakan anarkis?
Di tahun 2012 ini masih banyak pelajar yang melakukan tindakan   anarkhis dikarenakan bangsa kita saat ini merasa malu untuk belajar dari masa lalu  ,artinya saat ini kita telah larut dalam lautan tekhnologi,tapi kita lupa  kita lupa bahwa kita sudah tenggelam  informasi  yang tak memiliki batas.
Saya yakin dan percaya  pada para guru  tak pernah mengajarkan kepada siswa bagaimana cara tawuran yang baik,namun saat ini tawuran muncul dari tingkat Sd sampai mahasiswa ,dari tingkat Lurah sampai Anggota dewan terhormat.
Bila bangsa ini memiliki komitmen kuat dalam membumikan pendidikan kepribadian ,maka pemerintah tidak cukup mengambil kebijakan hanya mengendalikan pendidikan formal saja dalam melestarikan jatidiri bangsa tetapi harus juga memperhatikan pentingnya pendidikan budi pekerti dan keluarga masih sangat berperan dalam mendominasi pendidikan jiwa anak dalam perkembangannya.
Oleh sebab itu siswa ,guru ,sekolah ,birokrat ,orang tua ,seluruh lapisan masyarakat harus bahu membahu bekerja keras untuk meningkatkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan sehingga menghasilkan  SDM yang berpengetahuan ,terampil ,sehat  jasmani  dan rohani ,kreatif ,inovatif ,dan berbudi pekerti.
Dengan adanya artikel ini semoga anda bisa mengambil informasi ini ,dan semoga Bermanfaat .

0 komentar:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Nav menu


Mau buat buku tamu ini ?
Klik di sini